Gelar Berbagai Lomba, Festival Santri UIN KHAS Jember Berlangsung Meriah
JEMBER, SJP – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember menggelar malam puncak Festival Santri, Ahad (27/10/2014).
Acara tersebut mampu diikuti secara antusias oleh seluruh peserta yang berasal dari berbagai organisasi pondok pesantren se-Indonesia yang berada di lingkungan UIN KHAS Jember.
Ketua Rayon PMII FTIK, Muhammad Imron Hamzah mengatakan, kegiatan tersebut merupakan festival pertama yang diselenggarakan oleh rayon FTIK.
“Kami menghadirkan perlombaan-perlombaan menarik, yang melibatkan organisasi pondok pesantren di lingkungan UIN KHAS Jember,” ucapnya, Selasa (29/10/2024).
Beragam lomba digelar dalam festival tersebut. Antara lain, musabaqoh tilawatil qur’an (MTQ), musabaqoh hifdzil qur’an (MHQ), dai, musabaqoh qiroatul kutub (MQK), dan lomba futsal sarung.
Semua lomba itu dikemas dengan sebuah misi mempererat tali silaturahmi antarsantri dan organisasi pondok pesantren yang ada di lingkungan UIN KHAS Jember.
“Kami menghadirkan perlombaan bagi 25 organisasi pondok pesantren yang terlibat,” jelas Imron.
Perlombaan itu digelar dari tanggal 21 hingga 25 Oktober 2024. Malam puncaknya diselenggarakan pada tanggal 27 Oktober 2024.
Panitia mencatat, terdapat sekitar 40 organisasi pondok pesantren di lingkungan UIN KHAS Jember. Namun, hanya 25 organisasi yang berpartisipasi dalam perlombaan kegiatan tersebut.
“Kami bersyukur atas partisipasi mereka dalam acara ini hingga selesai dan sukses,” ujar Imron usai acara.
Imron menegaskan, acara tersebut bertujuan mempererat hubungan antarorganisasi pondok pesantren di lingkungan UIN KHAS Jember.
“Acara ini kami selenggarakan agar tali silaturahmi antarsantri bisa terjalin lebih erat,” ungkapnya.
Selain itu, festival tersebut juga sebagai pemacu semangat para santri dalam mengaji dan mengabdi.
“Kami berharap, para santri terus bersemangat dalam menuntut ilmu dan mengabdi pada pondoknya,” tambah Imron.
Dia mengingatkan pentingnya menjaga nilai-nilai yang diajarkan di pondok pesantren, meskipun sudah menjadi mahasiswa.
“Kami ingin mereka tetap mempraktikkan apa yang diajarkan di pondok pesantren meskipun sudah berkuliah,” jelasnya.
Selain perlombaan, festival itu juga menjadi momentum untuk mengembalikan PMII ke jalur yang selaras dengan nilai-nilai keislaman.
“Kami ingin PMII kembali pada cita-cita keislaman dengan prinsip Dzikir, Fikir, dan Amal Sholeh,” katanya.
Acara itu turut dimeriahkan dengan pengajian dan sholawat akbar yang dipimpin oleh dua tokoh agama terkemuka.
“Kami mengundang Kiai Badrus Shodiq dari Ponpes Darul Hidayah dan Kiai Syamsul Arifin dari Ponpes Darul Arifin untuk mengisi tausiyah,” ucap Imron.
Festival yang terbuka untuk umum itu berjalan lancar dan sukses, sesuai dengan harapan panitia.
“Kami bersyukur, acara ini berjalan lancar dan mendapat antusiasme tinggi dari peserta,” katanya.
Ribuan santriwan dan santriwati turut hadir memeriahkan acara itu, bahkan kehadiran mereka sampai memadati halaman kampus.
“Melihat banyaknya peserta yang hadir, kami merasa sangat bahagia dan acara ini sukses besar,” pungkas Imron. (***)
Editor: Ali Wafa
What's Your Reaction?