Erupsi Gunung Semeru Terjadi Lagi, Kolom Abu Capai 700 Meter, Warga Diimbau Waspada

Erupsi ini terlihat dengan jelas, menghasilkan kolom abu setinggi 700 meter di atas puncak kawah Jonggring Saloko

19 Oct 2024 - 17:01
Erupsi Gunung Semeru Terjadi Lagi, Kolom Abu Capai 700 Meter, Warga Diimbau Waspada
Erupsi Gunung Semeru, Sabtu (19/10/2024) pagi.(Dok. PVMBG)

LUMAJANG, SJP - Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali mengalami erupsi pada Sabtu (19/10/2024) pagi. Erupsi ini terlihat dengan jelas, menghasilkan kolom abu setinggi 700 meter di atas puncak kawah Jonggring Saloko.

Menurut laporan dari Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, erupsi terjadi pada pukul 05.32 WIB dengan ketinggian kolom abu yang sama.

Kolom abu yang terlihat berwarna abu-abu tebal itu mengarah ke selatan. Tercatat di seismograf Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi ini memiliki amplitudo maksimum 22 milimeter dan berlangsung selama 128 detik. Erupsi kedua terjadi pada pukul 06.45 WIB dengan ketinggian kolom yang serupa, juga terekam dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 123 detik. 

"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Sabtu, 19 Oktober 2024 pukul 06.45 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 700 meter di atas puncak," ungkap Mukdas Sofian, petugas PPGA Semeru, dalam keterangan tertulisnya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi, mengkonfirmasi bahwa erupsi yang terjadi pagi itu masih tergolong normal. 

"Erupsi pagi tadi terlihat, tapi masih normal dan tidak ada dampak, masyarakat juga masih beraktivitas seperti biasa," tambah Patria di Lumajang.

Selama 24 jam pengamatan pada Jumat (18/10/2024), PPGA Semeru mencatat sebanyak 59 gempa letusan dan 11 gempa guguran. Saat ini, status aktivitas Gunung Semeru berada di level II atau waspada. Patria juga mengimbau agar warga tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan dalam radius 8 kilometer dari puncak. Selain itu, masyarakat diharapkan menjauh sejauh 500 meter dari tepi sungai Besuk Kobokan untuk menghindari potensi awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak. 

"Waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru," katanya. (**)

sumber: surabaya.kompas.com

Editor: Ali Wafa

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow