Desa Wisata Wringinanom Malang Masuk 50 Besar ADWI 2024
Selain dinobatkan sebagai desa wisata terbaik ADWI 2024, Menparekraf Sandiaga Uno juga mendorong Desa Wisata Wringinanom meraih Desa Wisata Berkelanjutan.
Kabupaten Malang, SJP - Setelah melewati berbagai seleksi dan penilaian dari tim juri, akhirnya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/ Baparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno meresmikan Desa Wisata Wringinanom, Kabupaten Malang, Jawa Timur, sebagai salah satu desa terbaik dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024, pada Sabtu (27/7/2024).
"Selamat atas prestasinya masuk 50 besar desa wisata terbaik dan juga akan dilanjutkan dengan satu langkah yang sangat berani yaitu menyertifikasi menjadi desa wisata berkelanjutan," kata Menparekraf Sandiaga saat visitasi Desa Wisata Wringinanom.
Dalam siaran persnya, sertifikasi Desa Wisata Berkelanjutan dilakukan sebagai upaya meningkatkan standar dan kualitas berkelanjutan suatu desa wisata berdasarkan standar mutu yang telah ditetapkan.
Sertifikasi dapat memberikan jaminan kepada wisatawan akan kualitas destinasi atau desa wisata sehingga diharapkan mampu meningkatkan loyalitas dari wisatawan dan pemangku kepentingan di destinasi. Karenanya Desa Wisata Wringinanom perlu mengambil kesempatan tersebut.
Desa Wisata Wringinanom kata Sandiaga Uno, merupakan salah satu desa penyangga wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang berada di Kabupaten Malang. Secara administratif Desa Wringinanom merupakan salah satu dari 17 desa bagian integral dari sistem perwilayahan Kecamatan Poncokusumo.
Desa Wisata Wringinanom berada di dataran tinggi, 850 mdpl, dengan kemiringan 26 persen dan suhu rata-rata per harinya 14° sampai 23° C. Luas Desa Wringinanom sendiri 817,75 hektare. Hal tersebut mempengaruhi tanah Desa Wisata Wringinanom secara biologis, sehingga tanahnya sangat subur untuk segala jenis pertanian atau perkebunan, serta peternakan.
Karenanya potensi agrowisata di desa ini cukup besar. Masyarakat setempat pun mengoptimalkannya dengan menanam sederet sayur-sayuran hingga buah-buahan yang menjadi salah satu komoditas utama mulai dari selada air, brokoli, terong, hingga jeruk.
Desa Wisata Wringinanom juga menawarkan pengalaman yang unik dengan berbagai aktivitas menarik. Dari river tubing yang seru hingga edukasi tentang kerajinan sandal handycraft, serta petualangan menarik dengan jeep tour menuju Gunung Bromo.
Menparekraf Sandiaga mengungkapkan, pasca pandemi, kunjungan wisatawan ke desa wisata naik antara 30 hingga 50 persen. Tentu hal ini salah satunya berkat program Kemenparekraf/Baparekraf yang tepat sasaran dan tepat manfaat.
Sementara untuk perputaran ekonomi di sektor pariwisata khususnya pariwisata berbasis komunitas, mencapai 14 miliar dolar AS di tahun 2023.
"Setelah kami sentuh dengan beberapa kegiatan maka pendapatan masyarakat juga meningkat secara signifikan. Kita harapkan ini menjadi produk wisata yang berkelanjutan dan berkelas dunia," ujar Sandiaga dalam siaran persnya.
Dewan Juri ADWI, Sugeng Handoko, menerangkan bahwa ada lima kriteria penilaian untuk bisa menjadi bagian dari ekosistem 50 desa wisata terbaik ADWI 2024.
Pertama penilaian berdasarkan daya tarik wisata meliputi produk wisata dan ekonomi kreatif. Kemudian amenitas, sarana, dan prasarana pendukung di desa wisata. Ketiga adalah kelembagaan dan sumber daya manusia. Selanjutnya digital dan kreatif serta yang terakhir adalah resiliensi.
"Jadi 2024 ini, Kemenparekraf semakin mengembangkan dan mendorong desa wisata di Indonesia untuk menjadi desa wisata yang berkelanjutan," ujar Sugeng.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, mengungkapkan kehadiran Menparekraf di Desa Wisata Wringinanom diharapkan dapat menjadi daya dukung kepariwisataan khususnya di Jawa Timur dan menjadi sarana promosi desa wisata yang efektif.
"Kehadiran beliau (Menparekraf) memacu semangat kami untuk mencapai target kunjungan wisatawan. Terlebih Wringinanom ini kan pintu gerbang menuju Bromo sehingga sebelum berangkat atau sepulang dari Bromo wisatawan bisa mampir ke sini," kata Didik.
Sementara itu, Ketua Pokdarwis Dewi Anom, Galuh Prasetyo menerangkan, ADWI ini menyodorkan 5 indikator untuk diikutkan lomba menuju desa wisata. Di antaranya, wisata alam dan buatan, seni dan budaya, hasil ekraf, kelembagaan dan SDM, serta resiliensi.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, Desa Wringinanom ini menurutnya penyangga kawasan wisata Bromo Tengger Semeru, sehingga harus memiliki daya tarik bagi wisatawan. Potensi ini kata dia, disiapkan dengan matang agar wisatawan bisa datang dan mengunjungi desa wisata ini.
"Berbagai destinasi disiapkan. Untuk wisata alam disuguhkan Banyumoro Tubing, Sedaer Tubing, Fun Off Road. Juga ada petik jeruk, wisata edukasi dan masih banyak lagi. Memang tetap yang menjadi andalan untuk wisata alam adalah Gunung Bromo,” urainya.
Dinobatkannya Wringinanom sebagai desa wisata, mendapat dukungan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang. Mendatang, Disparbud akan terus melakukan pendampingan dan pembekalan kepada Pokdarwis Dewi Anom Desa Wringinanom
"Kami support Pokdarwis Dewi Anom untuk terus giat dan tampil baik, ini menyangkut kelembagaan maupun SDM, sehingga Pokdarwis semakin semangat membangun desa wisata Wringinanom,” kata Purwoto, Kepala Disparbud Kabupaten Malang.
Apresiasi juga disampaikan oleh Kepala Desa Wringinanom, Ahmad Muslimin. Dirinya berterima kasih atas dinobatkannya desanya sebagai desa wisata.
"Tahun depan kami akan mengikuti jenjang yang lebih tinggi dalam sertifikasi desa wisata berkelanjutan. Ini tantangan berat. Oleh sebab itu, kami butuh dukungan dan sinergi yang baik antara pemerintah desa, Pokdarwis dan pemkab Malang," pungkasnya.
Seperti diketahui dalam penilaian desa wisata tersebut tampak hadir mendampingi Menparekraf, Staf Khusus Menparekraf Bidang Pengamanan Destinasi Wisata dan Isu-isu Strategis, Ario Prawiseso, Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf/Baparekraf, Florida Pardosi, dan Kadisbudpar Provinsi Jawa Timur, Evy Afianasari. (**)
Editor: Rizqi Ardian
What's Your Reaction?