Brawijaya Enterpreneur Festival 2024 telah Berakhir, Segudang Pengetahuan Menginspirasi Mahasiswa

BEF 2024 diakui berhasil memupuk jiwa wirausaha dan kepedulian lingkungan pada generasi muda Indonesia. Kegiatan itu diharapkan mampu menjadi pelopor ekonomi hijau untuk masa depan yang berkelanjutan.

31 Oct 2024 - 09:30
Brawijaya Enterpreneur Festival 2024 telah Berakhir,  Segudang Pengetahuan Menginspirasi Mahasiswa
Talk show BEF Universitas Brawijaya Malang ajak pengusaha muda peduli lingkungan (Foto: UB for SJP)

MALANG, SJP – Acara Brawijaya Entrepreneur Festival (BEF) 2024 dengan tema “Unlocking the Potential of Green Economy” yang diselenggarakan oleh Mahasiswa Universitas Brawijaya telah berakhir.

Kegiatan inspiratif tersebut berlangsung di gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya. Kegiatan itu mempertemukan mahasiswa dengan pengusaha muda dan tokoh-tokoh wirausaha terkemuka, membahas peluang dan tantangan dalam dunia bisnis keberlanjutan.

BEF 2024 diakui berhasil memupuk jiwa wirausaha dan kepedulian lingkungan pada generasi muda Indonesia. Kegiatan itu diharapkan mampu menjadi pelopor ekonomi hijau untuk masa depan yang berkelanjutan.

Rangkaian acara seminar BEF itu juga disertai penandatanganan berita acara oleh Kepala Subdirektorat Kesejahteraan dan Kewirausahaan Mahasiswa, Ilhamuddin dan Presiden Direktur MW, Muhammad Fahmi Faizyul H.

Di hari ketiga, atau hari terakhir, berisi keynote speech bertema "Entrepreneurship and Humanity" oleh Tri Mumpuni, selaku dewan pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Dia menyampaikan tentang pentingnya semangat kewirausahaan bagi generasi muda Indonesia.

Dia menegaskan, keberhasilan entrepreneur bukan hanya dilihat dari besarnya penghasilan saja. "Jadi enterpreneur tak hanya soal profit, tetapi juga tentang membuka lapangan kerja dan memberi dampak positif bagi masyarakat," papar Tri Mumpuni.

Dia menjelaskan perbedaan antara komersial entrepreneur yang berorientasi keuntungan dan bisnis sosial yang turut memperhatikan kesejahteraan masyarakat. Era bisnis yang terus berkembang mulai dari zaman praproduksi, hingga distribusi sosial harus disertai penggunaan teknologi dan moralitas.

Dalam talkshow 1, CEO BuyMe, Metta Sundjaja memaparkan tentang breaking the step into the top 3% club. Dia mengingatkan tentang pentingnya memulai bisnis dari passion.

"Jangan sampai membranding diri hanya karena ikut-ikutan. Love yourself, know yourself dulu," ucapnya.

Metta mengatakan, dalam berinovasi harus memiliki tujuan hidup yang dapat menjaga semangat dalam menjalani bisnis. "Harus punya life purpose agar selalu bersemangat untuk bangkit lagi," ungkapnya.

Di sesi talkshow 1 itu juga diisi oleh seorang konten kreator sekaligus penyanyi Jessica Bunga, alias Jebung. Dia memaparkan dan membagikan panduan untuk menjadi entrepreneur sukses.

"Kita harus mengenal diri kita sendiri terlebih dahulu dan nilai apa yang bisa diberikan kepada audiens. Personal branding yang baik adalah yang bisa dipertanggungjawabkan dalam waktu lama." kata Jebung.

Bersama Metta, Jebung juga berbicara tentang bagaimana mempertahankan bisnis yang relevan dan berkelanjutan. "Jangan terpengaruh ego, evaluasi diri, dan berani menerima kritikan adalah kunci." Imbuh Jebung.

Dalam talkshow 2, tema yang diusung yaitu "Harnessing Entrepreneurship for a Sustainable Future". Sesi ini menghadirkan Marketing Manager Nutrifood Jawa Timur, Andre Setiawan Omarhadi, dan perwakilan Magalarva, Faiz Muzakkiy. Keduanya membahas pentingnya bisnis ramah lingkungan.

Andre Setiawan Omahardi mengulas peran mahasiswa dalam menjaga keberlanjutan. Dia mengajak peserta untuk memulai dengan langkah kecil. Yakni mulai peduli dengan sampah, agar Indonesia menjadi negara zero waste.

"Mulai dari mengelola sampah sendiri atau ikut serta dalam organisasi lingkungan. Dibutuhkan sinergi dari semua pihak untuk menjadikan Indonesia sebagai negara zero waste," ucap Andre.

Sedangkan menurut Faiz, lingkungan adalah tanggung jawab bagi semua lapisan masyarakat. Maka perlu untuk memperhatikannya.

"Lingkungan adalah tanggung jawab kita semua. Kita perlu menawarkan nilai yang bermakna bagi masyarakat. Juga dalam menawarkan produk yang ramah lingkungan hingga ke luar negeri harus menunjukkan komitmen kita untuk memberi dampak positif secara luas," kata Faiz.

Kemudian, acara itu diakhiri dengan pemberian penghargaan kepada organisasi mahasiswa yang berprestasi di bidang wirausaha. Penghargaan the most PMW participant diberikan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).

Kategori best organization with the most entrepreneurs diraih oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES). Kemudian, penghargaan most innovative organization diraih oleh Student Entrepreneur Center (SEC) Fakultas Ilmu Administraso (FIA).

Kemudian penghargaan best digital branding organization diberikan kepada BEM FIA. Lalu, best of the best organization diraih oleh Barisan Orang Sukses (BOS) Fakultas Peternakan (Fapet), dan penghargaan best supporter diterima oleh BEM Fakultas Ilmu Komputer (Filkom). (0)

Editor: Ali Wafa

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow