Sambut Positif, DPRD Surabaya Ingin Bis Listrik DAMRI Berintegrasi Dengan Suroboyo Bus dan Wira-Wiri
Kehadiran angkutan umum baru di Kota Surabaya dianggap baik, mengingat rute yang diambil DAMRI melalui jalan MERR yang akan sangat membantu dan cocok untuk para mahasiswa dari arah Sidoarjo menuju Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Universitas Airlangga Kampus.
Surabaya, SJP - Dampingi Suroboyo Bus, DAMRI juga akan masuk ke Kota Surabaya dengan mengoperasikan Bis Listrik dengan basis Buy The Service (BTS), yang akan melewati rute dari Terminal Purabaya (Bungurasih) hingga Kenjeran Park (Kenpark), via Middle East Ring Road (MERR) Surabaya.
Anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya, William Wirakusuma menyambut positif langkah dari DAMRI, meski begitu dirinya memiliki usulan agar Bis Listrik baru itu bisa berintegrasi dengan angkutan umum lain yang sudah ada di Surabaya, seperti Suroboyo Bus dan angkutan feeder Wira-wiri Suroboyo.
"Saya ingin bis listrik dari DAMRI itu berintegrasi dengan tiket Suroboyo Bus dan Wirawiri, jadi yang naik DAMRI bisa langsung pindah ke angkutan umum lainnya begitu pula sebaliknya," ujar William saat ditemui di Gedung DPRD Kota Surabaya, Kamis (7/2/2024).
Selain perkara fleksibilitas, William merasa dengan adanya integrasi dengan angkutan umum lain berarti ada penyesuaian kembali dari tarif bis listrik DAMRI yang awalnya direncanakan sebesar Rp 6.200 menjadi sama dengan Suroboyo Bus mauaun Wira-Wiri Suroboyo yakni Rp 5.000 untuk 2 jam.
"Jadi untuk perkara itu, saya rasa harus ada komunikasi lagi dengan pihak Suroboyo Bus," ucapnya.
Kehadiran angkutan umum baru di Kota Surabaya juga dianggapnya baik, mengingat rute yang diambil DAMRI melalui jalan MERR, baginya itu akan sangat membantu dan cocok untuk para mahasiswa dari arah Sidoarjo menuju Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Universitas Airlangga KampusĀ
"Bis ini juga bisa bermanfaat untuk menurunkan biaya transportasi mereka (mahasiswa) dan selebihnya juga membantu untuk mengurangi jumlah kendaraan yang masuk ke Kota Surabaya," bebernya.
Menanggapi polemik bis bekas G-20 yang mangkrak, Politisi dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu berharap adanya persiapan yang lebih matang agar permasalahan seperti angkutan yang bermasalah hingga mogok tidak terulang kembali dan layak jalan.
"Kalau perlu kita ganti dengan baterai yang baru karena khawarirnya nanti ada yang mogok lagi, kalau tidak salah kapasitas baterainya harus 87 persen agar tidak mogok, jadi ini diganti yang baru saja baterainya," terang William.
Sebagai informasi, jumlah unit bis listrik DAMRI yang siap jalan dan akan beroperasi sebanyak 13 unit ditambah 2 unit cadangan yang semuanya sudah menggunakan sistem BTS dan kepemilikan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). (*)
Editor: Rizqi ArdianĀ
What's Your Reaction?