Dukung SDGs, Universitas Negeri Malang Kelola Limbah Organik untuk Budidaya Maggot
Dengan memanfaatkan maggot sebagai salah satu solusinya, UM berharap dapat mencapai target zero waste dengan lebih efektif.
Kota Malang, SJP - Universitas Negeri Malang (UM) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program Green Campus dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dengan mengambil langkah nyata dalam mengelola limbah organik.
Pada 15 Februari 2024, UM melaksanakan kegiatan panen maggot sebagai bagian dari program inovatif.
Program budi daya maggot ini memiliki beberapa tujuan yang sangat relevan dengan SDGs.
Pertama, maggot memiliki kemampuan alami dalam menguraikan sampah organik dengan efisien, membantu mencapai target 12.5 SDGs yang berkaitan dengan pengelolaan limbah secara bertanggung jawab.
Selain itu, maggot juga kaya akan protein, menjadikannya sebagai sumber pakan yang bernutrisi tinggi, mendukung pencapaian target 2.4 SDGs tentang keamanan pangan.
Keunggulan lainnya adalah waktu panen maggot yang relatif cepat dan pangsa pasarnya yang luas, memberikan nilai ekonomis yang signifikan, yang berkontribusi pada pencapaian target 8.3 SDGs tentang pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Langkah ini juga sejalan dengan program Zero Waste UM, yang bertujuan untuk mengurangi, mendaur ulang, dan mengelola limbah dengan lebih baik, mendukung pencapaian target 12.5 SDGs.
Dengan memanfaatkan maggot sebagai salah satu solusinya, UM berharap dapat mencapai target zero waste dengan lebih efektif.
Hal tersebut disampaikan oleh Prof. Dr. Sumarmi, selaku Ketua Green Campus UM, saat ditemui oleh Suarajatimpost.com
"Program budi daya maggot merupakan langkah konkret dalam mewujudkan visi kami sebagai kampus yang hijau dan berkelanjutan. Dengan mengelola limbah organik secara efektif, kami tidak hanya mendukung keberlanjutan lingkungan, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar," ujarnya kepada Suarajatimpost.com Kamis, (15/2/2024).
Selain untuk mengelola limbah, maggot yang dihasilkan juga dimanfaatkan sebagai pakan untuk burung-burung yang ada di lingkungan kampus, yang mendukung upaya konservasi dan keberlanjutan lingkungan, sejalan dengan target 15 SDGs tentang kehidupan darat.
Dengan langkah-langkah inovatif seperti ini, UM terus menunjukkan komitmennya dalam menjadi agen perubahan yang berkelanjutan.
"Semoga upaya ini menjadi contoh inspiratif bagi institusi lain dalam mengelola limbah organik dan menciptakan lingkungan kampus yang lebih hijau dan berkelanjutan, sesuai dengan prinsip-prinsip SDGs," tandasnya. (*)
Editor : Rizqi Ardian
What's Your Reaction?