Pelaku Usaha Pemotongan Unggas Di Jombang Terima Sertifikat Halal RPU

Sertifikasi Halal Rumah Potong Unggas menjadi kebutuhan yang tak terelakkan untuk mendukung terbentuknya ekosistem halal. Bukan hanya tanggung jawab moral sebagai pengusaha di daerah yang mayoritas muslim, namun menjamin mutu daging konsumsi yang halal dan Toyib.

05 Sep 2024 - 08:30
Pelaku Usaha Pemotongan Unggas Di Jombang Terima Sertifikat Halal RPU
Penyerahan Sertifikat Halal RPU Berkah Sekawan Bebek Bulurejo oleh Direktur IHC, AM. Shalahuddin. (Fredi/SJP)

Kabupaten Jombang, SJP - Pelaku Usaha pemotongan hewan unggas Rumah Potong Unggas (RPU) Berkah Sekawan Bebek Bulurejo mendapat sertifikat halal. Penyerahan sertifikat dilakukan Direktur Indonesia Halal Center (IHC) AM. Shalahuddin di Kedai Kopi Santri, Diwek, Jombang, Rabu (4/9/2024). 

Direktur IHC AM. Shalahuddin atau Cak Sholeh mengatakan pihaknya membantu pengurusan proses sertifikasi halal untuk RPU Berkah Sekawan Bebek Bulurejo. 

"Pengusaha pemotongan unggas yang punya komitmen tinggi mengikuti aturan, dalam hal ini mandatory wajib sertifikasi halal 17 Oktober 2024," kata Cak Sholeh kepada wartawan, Kamis (5/9/2024). 

Cak Sholeh menerangkan usaha pemotongan tersebut secara mandiri dengan daya dan upayanya sendiri, biaya sendiri melakukan pengurusan sertifikat halal. 

"Harus kita support dan harus kita dukung, serta kita apresiasi," terang Cak Sholeh. 

Kita berharap masyarakat bisa segera mengurus sertifikasi halal sebagai bagian dari bentuk komitmen untuk mewujudkan ekosistem halal di Jombang, Jawa Timur dan Indonesia. 

Tujuan rumah pemotongan unggas bersertifikasi halal karena pertama sudah pasti tuntutan Undang - Undang, kedua memberikan kepastian kepada masyarakat yang akan mengkonsumsi daging yang halal dan Toyib. 

"Bukan saja tuntutan Undang - Undang tapi kemudian ada SOP yang harus di penuhi pelaku usaha. Daging yang diedarkan di masyarakat atau dijual itu memenuhi unsur halal dan Toyib," jelasnya. 

Sementara, Wardoyo (50) pemilik RPU Berkah Sekawan Bebek Bulurejo bersyukur bisa mengurusi sertifikasi halal tempat usahanya. Mengingat bagian dari tanggung jawab moral selaku usaha yang bergelut dibidang penyedia bahan daging untuk masyarakat. 

"Sertifikasi halal ibarat kita punya motor harus mengurus SIM," ujar Wardoyo. 

Usaha yang dirintis Wardoyo bersama istrinya, Fitri (43) selama ikut serta dalam pengurusan sertifikasi halal ada perubahan signifikan. 

"Buyer lebih percaya, penjualan juga semakin meningkat, kami usaha juga nyaman," ujarnya. 

Wardoyo juga berharap kedepan makin banyak pengusaha pemotongan unggas melakukan sertifikasi halal. Tidak hanya inisiatif dari pribadi, namun juga dibutuhkan perhatian serius pemerintah daerah. 

"Makin tergerak untuk segera mengurus sertifikasi halal, dan pemerintah bisa memberikan perhatian untuk menuju ekosistem halal," tandasnya. (*) 

Editor: Tri Sukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow