Jika Pemerintah Puasa Hari Ini, Jemaah Aboge di Probolinggo Baru Puasa Besok

Saat ini, warga penganut ajaran Islam aboge di sejumlah daerah di Probolinggo masih melanjutkan aktivitas seperti biasa tanpa menjalankan ibadah puasa.

12 Mar 2024 - 12:45
Jika Pemerintah Puasa Hari Ini, Jemaah Aboge di Probolinggo Baru Puasa Besok
Jamaah Aboge di Kabupaten Probolinggo saat beribadah (Istimewa)

Probolinggo, SJP - Jika Pemerintah sudah memulai puasa hari ini, berbeda bagi penganut Islam aboge (hitungan Jawa Alip Rabu Wage), mereka tetap akan menjalankan ibadah puasa pada Rabu Wage (13/3) besok.

Saat ini, warga penganut ajaran Islam aboge di sejumlah daerah di Probolinggo masih melanjutkan aktivitas seperti biasa tanpa menjalankan ibadah puasa. 

Untuk tahun ini, sesuai hitungan aboge, merupakan tahun Alip Jim Awal. 

Dari hitungan Jawa tersebut diketahui bahwa 1 Muharram tahun ini, yaitu Jimatpon, jatuh pada hari Jumat Pon. 

Dengan demikian, awal puasa di tahun Jim Awal ini, yaitu Sanemro (Puasa Enem Loro), jatuh pada hari keenam dari Jumat dan pasaran kedua dari Pon, sehingga puasa tahun ini jatuh pada Rabu Wage (13/3).

"Kami, sesuai hitungan aboge, akan menjalankan ibadah puasa mulai Rabu besok," ujar Adil, salah satu warga Probolinggo sebagai penganut Islam aboge. 

Lanjut Adil, dirinya telah mengikuti ajaran Islam aboge sejak nenek moyangnya.

Sehingga, dirinya tidak terpengaruh dengan hitungan awal bulan dari pemerintah, termasuk awal puasa ini. 

"Kita sudah memiliki hitungan menurut kalender Jawa dalam menentukan awal bulan, dilihat dari jatuhnya 1 Muharram atau bulan Suro terlebih dahulu, dan masuk pada hitungan tahun apa," jelasnya.

Meskipun Adil dan warga lain di daerahnya akan menjalankan puasa pada Rabu besok, namun mereka tetap menghormati perbedaan pandangan mengenai awal bulan, termasuk penentuan bulan puasa. 

"Kita tetap saling menghormati perbedaan, baik antara pemerintah atau yang memiliki hitungan lain," tegasnya.

Perlu diketahui, penganut Islam aboge di wilayah Kabupaten Probolinggo tersebar di 3 kecamatan, yaitu Leces, Dringu, dan Bantaran. 

Meskipun memegang teguh keyakinan dan tradisi hitungan kalender Jawa, mereka tetap menjaga sikap saling menghormati dan toleransi terhadap perbedaan pandangan. 

Dalam menjalankan ibadah puasa, mereka tetap berpegang pada keyakinan dan ajaran yang telah diteruskan dari generasi sebelumnya. (*)

Editor: Rizqi Ardian 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow