Gunung Semeru Muntahkan Lava Pijar dan Letusan Asap

Berdasar laporan pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Pos Pantau Gunung Semeru secara periodik selama 6 jam terakhir sejak pukul 00:00 - 06:00 WIB.

10 Jun 2024 - 09:00
Gunung Semeru Muntahkan Lava Pijar dan Letusan Asap
Pantauan Gunung Semeru dari CCTV warga (Beritasatu/Ahmad Rifqi Danwanus Khalwani)

Lumajang, SJP - Gunung Semeru di Lumajang kembali erupsi diikuti guguran lava pijar capai 2.500 meter pada Senin (10/6) dini hari tadi.

Muntahan guguran lava pijar keluar dari kawah puncak Gunung Semeru terjadi hingga belasan kali.

Terpantau dalam rekawan CCTV warga di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, guguran lava pijar terlontar dari puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa ini.

Berdasar laporan pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Pos Pantau Gunung Semeru secara periodik selama 6 jam terakhir sejak pukul 00:00 - 06:00 WIB.

Teramati telah terjadi 13 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 1.000-2.500 meter mengarah ke tenggara atau besuk kobokan.

Selain itu, letusan asap juga terjadi sebanyak 26 kali dengan tinggi kolom abu capai 200-600 meter mengarah ke selatan dan barat daya. Secara kegempaan,

Catatan PVMBG sebutkan terjadi beberapa kali gempa letusan, guguran, hembusan, tremor harmonik, vulkanik dalam hingga getaran tektonik jauh.

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Yudhi Cahyono menyampaikan hingga kini status Gunung Semeru masih pada level III (Siaga).

"Gunung Semeru mengelurkan lava pijar sebanyak 13 kali kepulan asap sampai 26 kali. Status masih level III (Siaga)," katanya. "Dampaknya sementara ini tidak ada."

Namun, Yudhi tetap mengimbau agar masyarakat di sekitar lereng gunung untuk tetap waspada lontaran lava pijar terutama saat malam hari.

Selain itu, masyarakat juga diminta untuk mematuhi rekomendasi pihak PVMBG mengenai batas jarak aman dalam melakukan aktivitas baik dari puncak maupun dari aliran sungai lahar yang berpotensi terjadinya banjir lahar dingin dan hujan abu vulkanik.

Sumber: Beritasatu/Ahmad Rifqi Danwanus Khalwani

Editor: Tri Sukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow