Covid 19 Masih Berbahaya dan Bukan Flu Biasa!

COVID-19 mempunyai risiko yang jauh lebih tinggi, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, dibandingkan flu biasa

16 Dec 2023 - 01:30
Covid 19 Masih Berbahaya dan Bukan Flu Biasa!
Penggunaan masker masih sangat diperlukan (pixabay/SJP)

Malang, SJP - Sejak awal merajalelanya virus SARS-CoV-2 di seluruh dunia, para peneliti dan ahli epidemiologi telah peringatkan bahwa virus Covid tersebut berperilaku berbeda dari virus flu musiman. 

Hal ini tidak hanya mencakup tingkat penularan COVID-19 secara umum dibandingkan dengan virus flu, namun juga kemampuannya menyebabkan masalah pembekuan darah di pembuluh darah dan arteri, mengakibatkan hilangnya penciuman dan/atau rasa, dan bahkan menyebabkan sindrom peradangan multisistem yang jarang terjadi pada anak-anak.

Studi tersebut, yang merupakan analisis komparatif dengan tindak lanjut selama 18 bulan setelah pasien masuk rumah sakit bagi mereka yang menderita COVID-19 dan mereka yang menderita flu musiman.

Fakta pasien COVID-19 mengalami tingkat kematian, pemanfaatan layanan kesehatan, dan dampak kesehatan yang merusak sistem organ dibandingkan pasien flu.

Hasilnya dipublikasikan pada 14 Desember 2023 di jurnal medis The Lancet.

 “Hal ini terbukti pada (strain) pra-Delta, Delta, dan Omicron, dan terbukti pada individu yang divaksinasi dan tidak divaksinasi,” kata Ziyad Al-Aly, direktur Pusat Epidemiologi Klinis, kepala layanan penelitian dan pengembangan di Veterans. Affairs Saint Louis Health Care System. “COVID masih menjadi ancaman yang jauh lebih serius terhadap kesehatan manusia dibandingkan flu.”

Studi Al-Aly lakukan analisis komparatif terhadap 94 hasil kesehatan yang telah ditentukan sebelumnya.

Hasil penelitian adalah COVID dikaitkan dengan “peningkatan risiko yang signifikan” pada 64 di antaranya, atau hampir 70%.

Daftar peningkatan risiko penyakit ini mencakup segala hal mulai dari serangan jantung, stroke, penyakit ginjal kronis, dan gangguan kognitif hingga kesehatan mental dan kelelahan, dua karakteristik yang sering dikaitkan dengan COVID yang berkepanjangan.

Sebagai perbandingan, flu musiman dikaitkan dengan peningkatan risiko hanya pada enam dari 94 kondisi yang disebutkan.

Lebih lanjut, meskipun COVID meningkatkan risiko pada hampir semua sistem organ yang diteliti, flu meningkatkan risiko terutama pada sistem paru-paru.

Temuan tersebut, kata Al-Aly, menunjukkan bahwa “COVID sebenarnya adalah penyakit multisistem, dan flu lebih merupakan virus pernapasan.”

Tetapi, bukan berarti flu tidak bisa dianggap penyakit ringan. 

Faktanya, flu yang berkepanjangan juga lebih berbahaya dibandingkan fase akutnya.

“Lima tahun yang lalu, tidak terpikir oleh saya untuk mengkaji kemungkinan 'flu berkepanjangan',” kata Al-Aly. “Tetapi pelajaran utama yang kami dapat dari SARS-CoV-2 adalah bahwa infeksi yang awalnya dianggap hanya menyebabkan penyakit singkat, ternyata dapat menyebabkan penyakit kronis.

COVID-19 mempunyai risiko yang jauh lebih tinggi, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, dibandingkan flu.

Namun flu tetap menjadi momok,” kata Al-Aly. “Memasuki musim dingin saat kasus COVID dan flu meningkat, masyarakat harus memastikan bahwa mereka sudah mendapatkan vaksinasi untuk kedua penyakit tersebut sebagai pencegahan.”

Jelas, COVID jangka panjang masih menjadi ancaman.

Sebagai bagian dari analisis mereka, para peneliti menggabungkan hasil kesehatan ke dalam 10 sistem organ: kardiovaskular, koagulasi dan hematologi, kelelahan, gastrointestinal, ginjal, kesehatan mental, metabolisme, muskuloskeletal, neurologis, dan paru.

COVID-19 tunjukkan peningkatan risiko pada sembilan dari 10 kasus, sedangkan flu hanya menunjukkan peningkatan risiko pada sistem paru.

Saat ini banyak perubahan dari virus SARS-CoV-2 hingga Delta. ke Omicron.

Saat ini, menurut penelitian, muncul virus lain, JN.1, telah terdeteksi. 

Keunggulan pertumbuhan virus ini, dibandingkan varian lain, lebih mudah menular atau lebih mampu menghindari sistem kekebalan tubuh manusian.

Dan momok COVID yang berkepanjangan membayangi setiap infeksi, pada tingkat tertentu.

“Kita menganggap remeh infeksi COVID-19 dan itu adalah risiko kita sendiri,” kata Al-Aly. “Bukti obyektifnya jelas, apakah itu infeksi pertama atau infeksi ulang, COVID masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan manusia.” (**)

Sumber: fortune

Editor: trisukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow