Srikandi dan Anoman, Inovasi Banyuwangi Cegah Penyakit Tidak Menular
Inovasi kesehatan yang diluncurkan untuk mencegah penyakit tidak menular di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, penurunan angka kematian akibat PTM dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang kesehatan
Kabupaten Banyuwangi, SJP - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyuwangi terus berupaya melakukan pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) dengan berbagai inovasi dan fasilitas disemua jajaran, untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Terbaru inovasi kesehatan dilaunching Puskesmas Tegalsari yang meluncurkan dua inovasi untuk mencegah PTM di Banyuwangi. Dua inovasi tersebut adalah Skrining Kesehatan sejak dini (Srikandi), Awasi dan Observasi Kesehatan secara Mandiri (Anoman).
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Banyuwangi, Amir Hidayat, SKM, M.Si, mengatakan inovasi Srikandi dan Anoman yang diluncurkan oleh Puskesmas Tegalsari mendukung program Pemkab Banyuwangi Kampung Cerdik untuk mencegah penyakit tidak menular yang menjadi salah satu penyebab kematian utama di Indonesia.
"Tren penyakit tidak menular sangatlah tinggi. Untuk itu program yang diluncurkan untuk bersama mencegah penyakit tersebut," kata Amir sapaan akrab Plt Kadinkes Banyuwangi.
Amir menjelaskan, inovasi Srikandi dan Anoman melengkapi program Pemkab yang telah diluncurkan sebelumnya yaitu program Kampung Cerdik atau Cek Kesehatan Secara Rutin, Enyahkan Asap Rokok, Rajin Aktivitas Fsik, Diet Seimbang, Istirahat Cukup dan Kelola Stress.
"Kader Srikandi akan memeriksa kelompok atau instasi, jika pemeriksaan ditemukan ada yang tidak sesuai dalam batas normal kader Srikandi Puskesmas Tegalsari akan segera merujuk ke fasilitas kesehatan," ungkapnya.
Program yang digagas Puskesmas Tegalsari, lanjut Amir, mendukung program Pemkab Kampung cerdik yang telah digelar di semua desa dan kelurahan, secara bertahap juga dilaksanakan di tingkat dusun, rukun warga (RW), hingga rukun tetangga (RT). Kader yang berada di bawah binaan Puskesmas setempat akan secara kontinyu melakukan promosi dan sosialisasi kesehatan di lingkungan sekitar.
"Sosialisasi dilakukan misal dalam pengajian, karang taruna dan kegiatan lain untuk pentingnya pencegahan dan deteksi dini penyakit tidak menular," jelasnya.
Inovasi kesehatan yang diluncurkan untuk mencegah penyakit tidak menular di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, penurunan angka kematian akibat PTM dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang kesehatan.
"Tidak hanya di puskesmas, kami secara rutin juga menggelar pemeriksaan di pos kelurahan, kantor desa, atau lokasi yang disepakati warga, untuk mencegah PTM," pungkasnya. (***)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?