Refleksi dari 'Parents Talk' di Sheraton Surabaya Hotel & Tower Dorong Dukungan dan Akses untuk ABK

Parents Talk di Sheraton Surabaya Hotel & Tower menjadi platform dalam membangun kesadaran dan dukungan terhadap anak-anak berkebutuhan khusus melalui ajakan kepada orangtua dan masyarakat untuk turut serta dalam menciptakan lingkungan yang inklusif.

30 Apr 2024 - 14:40
Refleksi dari 'Parents Talk' di Sheraton Surabaya Hotel & Tower Dorong Dukungan dan Akses untuk ABK
Suhadirman Eko saat berbagi ilmu dan cerita tentang pentingnya dukungan dan akses untuk ABK dalam Parents Talk' di Sheraton Surabaya Hotel & Tower (Ryan/SJP)

Surabaya, SJP - Anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) merupakan bagian berharga dari masyarakat yang memerlukan dukungan ekstra dalam mengembangkan potensi dan keterampilan sosial mereka.

Di tengah semangat inklusi dan kesadaran akan pentingnya mendukung keberagaman, Sheraton Surabaya Hotel & Tower menggelar acara 'Parents Talk: Develop Potential and Social Skills for Special-able Teenager'.

Acara ini merupakan bagian dari serangkaian kegiatan 'Sheraton Talk' yang diadakan oleh Hotel Sheraton di seluruh dunia dengan tema yang beragam, termasuk peringatan Bulan Kesadaran Autis Internasional pada bulan April yang diangkat oleh Sheraton Surabaya Hotel & Tower.

Dihadiri sekitar 40 orangtua ABK, kegiatan ini menjadi wadah bagi para peserta dan praktisi untuk berbagi pengalaman dan memperkuat kesadaran akan perlunya memberikan akses dan dukungan yang setara bagi anak-anak berkebutuhan khusus.

Salah satu narasumber dalam acara tersebut, Suhadirman Eko selaku praktisi dan juga orangtua dari anak dengan gangguan pendengaran, berbagi pengalamannya tentang pentingnya mendukung potensi anak-anak berkebutuhan khusus. 

"Ini adalah wadah sekaligus media berbincang tentang bagaimana orangtua dalam melatih potensi anak dengan kebutuhan khusus," terang Eko, Selasa (30/4).

Dia mendorong orangtua untuk tidak takut melibatkan anak-anak mereka dalam kehidupan sosial, dan menegaskan kepada masyarakat bahwa dukungan yang di butuhkan oleh ABK bukanlah rasa iba melainkan pemberian kesempatan.

"Support yang dimaksudkan disini bukanlah rasa kasihan, namun pemberian akses dan kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan, dan tidak kalah penting untuk mereka adalah dihargai," tegasnya.

Eko juga memberikan wawasan tentang pentingnya sosialisasi bagi anak-anak ABK, sambil menekankan perlunya orangtua untuk keluar dari zona nyaman dan menghadapi tantangan. 

Dia menggarisbawahi bahwa kesadaran tentang keberadaan dan kebutuhan ABK semakin meningkat di berbagai daerah di Indonesia, dengan beberapa kota telah mengambil langkah-langkah konkret seperti adopsi Peraturan Daerah (Perda) yang mendukung inklusi.

"Contoh di Jogja sudah memiliki Perda yang mewajibkan tiap sekolah memiliki kuota dan menampung ABK, di Surabaya juga sudah bermunculan Kelas Inklusi yang menunjukkan perkembangan yang baik," terang Eko.

"Jadi saya berharap dengan banyaknya akses dan kesempatan yang sudah diberikan bisa dimanfaatkan, jadi ayo para orangtua berani untuk ambil kesempatan tersebut," tandasnya.

Sementara itu, Riska Timothy yang merupakan seorang praktisi autisme di Surabaya dan pendiri 'Anak Terang Centre', juga menekankan pentingnya mengambil setiap kesempatan yang ada untuk anak-anak berkebutuhan khusus. 

Dia mengajak orangtua untuk keluar dari kehampaan dan membiarkan anak-anak mereka untuk mengeksplorasi dunia di sekitar mereka.

"Jadi ayo orangtua keluar dari zona nyaman dan biarkan anak untuk explore, ambil kesempatan yang ada mulai dari kesempatan belajar, bekerja dan berkarya," ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komnas PA Surabaya, Syaiful Bachri yang ikut hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan apresiasinya terhadap upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mendukung ABK di Surabaya, termasuk melalui kebijakan Perda yang mendukung mereka.

"Saya sangat apresiasi upaya dari berbagai pihak untuk meningkatkan kesadaran akan inklusi, jadi jangan bosan unruk beri kesempatan, beri ruang komunikasi dan buat komunitas untuk saling menguatkan satu sama lain," tambah Syaiful.

Di akhir kegiatan, Andi Bagistav Oddek selaku General Manager GM) Sheraton Surabaya Hotel and Towers, menjelaskan bahwa acara ini merupakan bagian dari inisiatif Gathering by Sheraton yang bertujuan untuk mengangkat cerita lokal sebagai komitmen terhadap lingkungan. 

Dia juga menekankan pentingnya memberikan wadah bagi semua orang, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus, untuk berkumpul dan berpartisipasi.

Andi membeberkan bahwa Serathin juga memiliki komitmen intuk mendukung semangat inklusi, bahkan ia sebutkan bahwa salah satu staff organik yang masih aktif bekerja di Sheraton Surabaya Hotel & Tower merupakan seorang yang memiliki kebutuhan khusus.

"Visi dan misi brand Sheraton adalah menyediakan tempat favorit untuk berkumpul oleh siapapun, ini adalah langkah dan peran kami dalam menciptakan masyarakat yang inklusif dan peduli terhadap keberagaman," pungkas Andi.(*)

Editor: Tri Sukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow