Polisi Dalami Alur Distribusi Beras Bulog SPHP, Bulog Cabang Malang Bantah Terlibat
Kasat Reskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat mengatakan, saat ini pihaknya tengah mendalami alur pendistribusiannya, dan belum menemukan adanya bukti maupun fakta adanya keterlibatan oknum Perum Bulog dalam peredaran beras subsidi tersebut.
Kabupaten Malang, SJP - Terbongkarnya perkara repacking beras Bulog program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) menjadi beras premium, menjadi perhatian serius Satreskrim Polres Malang.
Pasalnya, Satreskrim Polres Malang saat ini tengah mendalami alur distribusi beras Bulog SPHP hasil pembelian tersangka pengemasan ulang EH, distribusi beras subsidi tersebut semestinya dalam pengawasan pemerintah.
Kasat Reskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat mengatakan, saat ini pihaknya tengah mendalami alur pendistribusiannya, dan belum menemukan adanya bukti maupun fakta adanya keterlibatan oknum Perum Bulog dalam peredaran beras subsidi tersebut.
"Tentang ada tidaknya keterlibatan oknum Bulog, sampai saat ini belum kami temukan. Tapi, tidak menutup kemungkinan segala celah-celah kami dalami, termasuk segala informasi. Karena penyidikan masih kami kembangkan dan kami lakukan secara intensif," ucapnya, saat ditemui awak media, Selasa (19/3/2024).
Menurut Gandha, pihaknya saat ini telah berkoordinasi dengan Perum Bulog Cabang Malang untuk menelusuri distribusi dan peredaran beras SPHP.
"Kami telah mendapatkan data itu, dan kini tengah menjadi bahan penyidikan kami, serta menjadi objek pendalaman kami, dalam kaitan penyidikan intensif kami," tegasnya.
Sementara, Kepala Perum Bulog Cabang Malang, Siane Dwi Agustin menegaskan, bahwa pihaknya tidak terlibat dalam perkara Repacking beras Bulog SPHP menjadi beras premium tersebut.
"Kami pastikan bahwa di lingkungan kami tidak ada yang punya moral hazard (penyimpangan moral) seperti itu," ucapnya.
Siane mengaku bahwa saat ini pihaknya bersama Polres Malang masih mendalami asal beras Bulog program SPHP yang dikemas kembali menjadi beras premium tersebut.
"Beras itu bisa saja berasal dari luar wilayah Malang. Nanti bisa dilacak oleh Satreskrim Polres Malang. Yang jelas Bulog memang menyalurkan beras SPHP ini. Tapi datangnya dari mana kan bisa dari tempat-tempat yang lainnya. Harus kita dalami," jelasnya.
Sebab, lanjut Siane, Bulog hanya menyalurkan beras program SPHP ke ritel modern dan pasar-pasar tradisional, dan toko-toko lainnya di luar pasar yang sudah mendapatkan rekomendasi dari Dinas Ketahanan Pangan setempat.
"Jadi kita semua bekerja sama. Kalau yang di luar itu, tidak ada, dan kami mengapresiasi langkah Polres Malang yang telah mengungkap kasus itu, saya berharap tidak ada kasus serupa di kemudian hari," tukasnya.(*)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?