Penelitian Terbaru Mengenai Usia Matahari, Hitung Mundur Sebelum Kehancuran
Penelitian terbaru tentang tata surya menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam memahami usia Matahari.
Suarajatimpost.com - Penelitian terbaru tentang tata surya menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam memahami usia Matahari. Melalui serangkaian analisis dan perbandingan dengan bintang lain, ilmuwan telah menetapkan bahwa Matahari berusia sekitar 4,5 miliar tahun dan saat ini telah mencapai setengah dari usianya.
Para peneliti mengingatkan bahwa manusia harus menunggu sekitar 5 miliar tahun lagi hingga Matahari mencapai akhir siklus hidupnya. Namun, proses kematian ini akan berlangsung secara bertahap, yang berarti dampak terhadap planet-planet dalam sistem tata surya, termasuk Bumi, akan terjadi jauh lebih awal. Ini dapat mengakibatkan bencana yang serius bagi kehidupan di Bumi.
Kematian Matahari akan dimulai ketika hidrogennya menipis, menyebabkan Matahari bertransformasi menjadi raksasa merah. Pada fase ini, ukuran Matahari akan meningkat secara signifikan, dan posisinya akan sangat dekat dengan Bumi, mengakibatkan hancurnya atmosfer dan lenyapnya lautan, yang berpotensi memusnahkan kehidupan manusia.
Dalam menghadapi skenario ini, para ilmuwan, termasuk Boris Gaensicke dari Departemen Fisika di Universitas Warwick, mengemukakan pentingnya memprediksi bagaimana dan kapan kematian Matahari akan terjadi. Hal ini diperlukan untuk merencanakan strategi bertahan hidup bagi umat manusia, termasuk kemungkinan pencarian planet baru di tata surya lain.
Namun, komunitas ilmiah juga mengingatkan bahwa perhatian saat ini harus difokuskan pada kondisi Bumi. Dengan adanya perubahan iklim yang semakin mengkhawatirkan, memastikan keberlanjutan planet kita adalah tantangan yang tak kalah pentingnya untuk dihadapi saat ini.
Kita harus bersiap untuk masa depan, tetapi juga bertindak sekarang untuk menjaga keberlangsungan hidup di Bumi. (**)
sumber: beritasatu.com
Editor: Rizqi Ardian
What's Your Reaction?