Awali Periode IV KOTAN, BNNK Tulungagung Kupas Sekolah Bersinar dalam Rakor Dayamas 

Kepala BNNK Tulungagung,  Rose Iptriwulandhani SPsi MM menyampaikan bahwa hasil survey prevalensi penyalahgunaan narkoba telah mengalami penurunan 0,22% yang menunjukkan bahwa pemerintah dan seluruh elemen masyarakat mulai sadar, peduli dan berdaya dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. 

20 Feb 2024 - 02:00
Awali Periode IV KOTAN, BNNK Tulungagung Kupas Sekolah Bersinar dalam Rakor Dayamas 
Kepala BNNK Tulungagung,  Rose Iptriwulandhani SPsi MM saat memberi sambutan dalam acara rakor Dayamas mengawali periode IV program KOTAN.(BNKK Tulungagung/SJP)

Tulungagung, SJP - Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Tulungagung menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) Pemetaan Program Pemberdayaan Masyarakat (Dayamas).

Tema yang diangkat kali ini mengenai Implementasi Kota Tanggap Ancaman Narkoba (KOTAN) di Lingkungan Pendidikan melalui Sekolah Bersih Narkoba (Bersinar) yang diselenggarakan Senin (19/02) di Ballroom, Front One Hotel Tulungagung. 

Dalam sambutannya Kepala BNNK Tulungagung,  Rose Iptriwulandhani SPsi MM menyampaikan bahwa hasil survey prevalensi penyalahgunaan narkoba telah mengalami penurunan 0,22%.

Hal ini menunjukkan bahwa, pemerintah dan seluruh elemen masyarakat mulai sadar, peduli dan berdaya dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. 

"Dengan tren positif ini, diharapkan perwujudan Indonesia Bersih Narkoba atau disingkat Bersinar, dapat segera tercapai," ungkap Rose. 

Ia juga menguraikan hasil survey yang mengindikasikan penurunan prevalensi pada semua kelompok usia di pedesaan dan perkotaan.

Hal ini turut menunjukkan bahwa program Kabupaten / Kota Tanggap Ancaman Narkoba (KOTAN) yang dimulai sejak 2021, mengalami keberhasilan.

Terlebih, hasil pengukuran Indeks KOTAN pada 173 Kabupaten / Kota di 34 provinsi di Indonesia, Kabupaten Tulungagung telah memperoleh skor 3,07 yang termasuk Kategori Tanggap. 

Hal ini menjadi rujukan dalam evaluasi dan perencanaan strategi implementasi KOTAN tahun berikutnya, serta membuktikan bahwa program KOTAN layak untuk dilanjutkan.

Ketanggapan KOTAN dapat dilihat dari berbagai variabel yang menyumbang peningkatan jumlah penyalahgunaan narkoba, sekaligus sebagai alat ukur yang tepat dalam usaha mencegah dan memberantas penyalahgunaan narkoba secara intensif. 

Variabel tersebut adalah Ketahanan Keluarga, Ketahanan Masyarakat, Kewilayahan, Kelembagaan dan Hukum.

Pada variabel Ketahanan Masyarakat, terdapat salah satu aspek yakni Partisipasi Lingkungan Pendidikan, yang mana memiliki peranan penting sebagai tempat pembelajaran dan pembentukan karakter anak, sebagai generasi penerus bangsa. 

Oleh karena itu, pada Rapat Koordinasi Pemetaan Program Pemberdayaan Masyarakat kali ini, BNN melibatkan Kepala SLTA sebagai perwakilan stakeholder lingkungan pendidikan, untuk turut serta dalam pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi kebijakan KOTAN yang telah memasuki periode keempat. 

Terwujudnya ketanggapan terhadap ancaman narkoba di Kabupaten / Kota yang berkelanjutan, merupakan target akhir dari program ini, sehingga diharapkan seluruh Kabupaten / Kota telah membentuk suatu sistem ketanggapan yang berkelanjutan. 

Sistem tersebut mencakup aspek sosial dan budaya, ekonomi, kesehatan dan pertahanan keamanan, serta lebih spesifik lagi dapat berpartisipasi dengan menggerakkan seluruh potensi yang ada di Lingkungan Pendidikan agar mampu menciptakan Lingkungan Pendidikan Bersih Narkoba atau yang lebih dikenal sebagai Sekolah Bersinar.

Sekolah Bersinar merupakan satuan pendidikan yang memiliki kriteria tertentu, dimana terdapat pelaksanaan program P4GN yang dilaksanakan secara masif.

Adapun beberapa Indikator Sekolah Bersinar, yakni terdapat komitmen pihak sekolah dalam upaya P4GN yang dituangkan melalui regulasi / kebijakan, terdapat kegiatan P4GN yang dilakukan pihak sekolah secara rutin dan berkelanjutan, terbentuknya Satuan Tugas (Satgas) Anti Narkoba di sekolah, serta Terdapat kegiatan Deteksi Dini (Tes Urine) dan Sosialisasi P4GN, termasuk melalui amanat Inspektur Upacara yang dilaksanakan rutin setiap Senin. 

Kepala BNNK Tulungagung ini juga mendorong terkait pentingnya menjalin sinergi melalui Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara pihak sekolah dan BNN guna mewujudkan Sekolah Bersinar.

Ia mencontohkan pada 2020 silam, terdapat 48 sekolah tingkat SLTPN se Kabupaten Tulungagung yang telah bersinergi dengan BNN melalui PKS. 

Hal ini disetujui oleh seluruh peserta yang hadir, dengan menyusun PKS berdasarkan indikator Sekolah Bersinar sebagai langkah awal, guna mendukung terwujudnya Indonesia Bersinar. 

BNNK Tulungagung dalam kesempatan ini melibatkan 40 perwakilan Kepala SMA, SMK dan MA se-Kabupaten Tulungagung serta menghadirkan tiga narasumber, yakni Pengawas Madrasah Kementerian Agama Tulungagung, Kasat Narkoba Polres Tulungagung, dan Kepala Seksi Pendidikan SMK, Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tmur Wilayah Kab. Tulungagung.

Dalam acara ini turut mendampingi pula Ketua Tim Kerja Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M), Suroso SSos MM. Hadir pula Kabag Ren Polres Tulungagung, AKP Maga yang turut mengikuti jalannya acara.(0)

Editor: Tri Sukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow