5 Negara Kolaborasi Kaji Sumber Daya Air
Isu sumber daya air melibatkan tiga pilar utama, yaitu konservasi, pemanfaatan, dan pengendalian tekanan dan hisap dengan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI).
Kota Malang, SJP - Ketua Pelaksana, International Conference of Water Resources Development and Environmental Protection (ICWRDEP) tahun 2023 Runi Asmaranto, mengatakan, dl dalam konferensi internasional ini, pesertanya mencakup lima negara, yakni Jepang, India, Belanda, Malaysia, dan Indonesia.
"Lebih dari seratus makalah telah diseleksi oleh panitia, dan sejumlah besar dari makalah-makalah tersebut akan diajukan untuk publikasi di jurnal Scopus," kata dia.
Dia menjelaskan selain itu, dia juga menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Indian Institute of Technology Roorkee yang diwakili oleh Prof. Deepak Khare.
"Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kinerja universitas terkait isu-isu sumber daya air," ujar kepala departemen teknik pengairan FT UB.
Runi Asmaranto menjelaskan isu sumber daya air melibatkan tiga pilar utama, yaitu konservasi, pemanfaatan, dan pengendalian tekanan dan hisap dengan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI).
"Teknologi ini juga dapat digunakan untuk peramalan cuaca," jelasnya, Sabtu (23/4/2023).
Studi tentang sumber daya air melibatkan berbagai disiplin ilmu. "Ada enam isu utama terkait sumber daya air yang dibahas dalam konferensi internasional ini. Ini adalah kali kelima kami mengadakan acara ini, dan kami melakukannya setiap dua tahun," ungkapnya.
Kegiatan ini membahas topik-topik terkini mengenai isu-isu sumber daya air, termasuk Rekayasa dan Pengelolaan Sungai, Rekayasa dan Pengelolaan Pesisir, Rekayasa dan Lingkungan, Rekayasa dan Pengelolaan Sumber Daya Air, Pengurangan Risiko Bencana Terkait Air, serta Teknik Sipil & Arsitektur yang berhubungan dengan keairan.
"Pada tahun 2023, ICWRDEP mengusung tema utama "A Multidimensional Perspective on Water Resources and Environmental Challenges and Research." Ada beberapa sub-tema yang mencakup topik rekayasa sumber daya air, seperti River Engineering and Management (REM), Coastal Engineering and Management (CEM), Environmental Engineering and Sanitation (EES), Water Resources Engineering and Management (WREM), Water-related Disaster Risk Reduction (WDRD), dan Water related to Civil, Architectural Engineering," bebernya.
Terpisah Rektor Universitas Brawijaya (UB), Widodo mengatakan ini adalah kegiatan yang sangat positif dan memiliki dampak yang signifikan dalam kehidupan.
"Konferensi internasional dengan tema Manajemen Sumber Daya Air di masa mendatang akan memiliki dampak yang besar, tidak hanya untuk Indonesia, tetapi juga bagi dunia," kata dia.
Dia menjelaskan air adalah sumber kehidupan, dan merawat air berarti merawat kehidupan.
"Jika kita tidak menjaga air dengan baik, hal ini dapat menyebabkan bencana atau bahaya. Departemen Teknik Pengairan UB aktif memberikan kontribusi dan terlibat dalam menyumbangkan pemikiran terkait manajemen air global," pungkasnya.(*)
Editor : Queen Ve
What's Your Reaction?