Kota Probolinggo Zero Kemiskinan Ekstrem, Disumbang dari Optimalisasi DBHCHT hingga BLT
Selain bantuan melalui DBHCHT, Pemerintah Kota Probolinggo juga menerima bantuan dari Pemprov Jatim untuk memasang listrik bagi warga yang belum memiliki akses listrik di rumah mereka.
Kota Probolinggo, SJP - Kota Probolinggo berhasil keluar dari zona kemiskinan ekstrem yang kini, mencapai 0 atau zero persen pada tahun 2024.
Ada beberapa faktor yang menunjang bebasnya Kota Probolinggo dari zona kemiskinan ekstrem, salah satunya berbagai program yang dilakukan Pemkot Probolinggo.
Antara lain, program Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan berbagai program lain yang ditujukan untuk masyarakat yang membutuhkan.
Kepala Dinas Sosial /Dinsos Kota Probolinggo, Rey Suwigtyo, menyatakan bahwa capaian angka kemiskinan ekstrem yang mencapai 0 persen di Kota Probolinggo pada tahun 2024 ini adalah hasil dari intervensi yang dilakukan, di mana warga yang sebelumnya belum tersentuh bantuan pada tahun 2023 akhirnya mendapatkan bantuan.
"Bantuan yang diberikan berasal dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) dengan besaran Rp 3 juta, yang dibagikan sebesar 300 ribu per bulan selama 10 bulan," ujar Tyo pada hari Kamis, (28/03).
Lewat program tersebut, pemerintah pusat menganggap bahwa kemiskinan ekstrem di Kota Probolinggo telah berhasil diatasi, karena seluruh warga yang membutuhkan telah menerima bantuan.
Selain bantuan melalui DBHCHT, Pemerintah Kota Probolinggo juga menerima bantuan dari Pemprov Jatim untuk memasang listrik bagi warga yang belum memiliki akses listrik di rumah mereka.
Upaya ini terus dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh warga di Kota Probolinggo mendapatkan akses listrik yang layak.
"Hingga saat ini, warga miskin di Kota Probolinggo telah menerima bantuan sehingga angka kemiskinan ekstrem berhasil ditekan menjadi 0 persen, meskipun masih terdapat warga yang berada dalam kondisi miskin," tambahnya.
Untuk terus mengurangi angka kemiskinan, Dinsos Kota Probolinggo akan terus memberikan bantuan melalui Program Keluarga Harapan (PKH), BPNT, dan program lain yang diberikan setiap tahun.
"Harapan saya adalah angka kemiskinan terus dapat diturunkan melalui kerja sama dengan masyarakat yang memanfaatkan berbagai layanan gratis, mulai dari pendidikan hingga kesehatan yang tersedia di Kota Probolinggo," tambah mantan Kepala Bappeda Litbang ini.
Dengan angka kemiskinan ekstrem yang berhasil mencapai 0 persen, Kota Probolinggo kini termasuk dalam 9 kota/kabupaten di Jatim yang berhasil mengatasi kemiskinan ekstrem.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Probolinggo, angka kemiskinan ekstrem yang berhasil ditekan menjadi 0 persen menunjukkan keseriusan dalam menangani masalah kemiskinan di wilayah tersebut.(*)'
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?