Kapolres Bojonegoro Tinjau Pemukiman Warga Terdampak Luapan Air Bengawan Solo
Hal itu dilakukan sebagai upaya menjaga situasi agar tetap tenang dan kondusif ditengah dampak luapan air sungai Bengawan Solo yang mengalami peningkatan elevasi Tinggi Muka Air (TMA) sejak Minggu (10/3) petang akibat curah hujan tinggi.
Kabupaten Bojonegoro, SJP- Kapolres Bojonegoro meninjau Desa Ngulanan Kecamatan Dander yang terdampak luapan air sungai Bengawan Solo pada Minggu (10/3/2024) petang.
Hal itu dilakukan sebagai upaya menjaga situasi agar tetap tenang dan kondusif ditengah dampak luapan air sungai Bengawan Solo yang mengalami peningkatan elevasi Tinggi Muka Air (TMA) sejak Minggu (10/3) petang akibat curah hujan tinggi.
Kapolres Bojonegoro AKBP Mario Prahatinto mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi terkait seperti TNI dan pemerintah desa setempat, serta menyiagakan personil Polisi jika sewaktu-waktu dibutuhkan dalam menanggulangi luapan air sungai Bengawan Solo.
"Kami telah menyiagakan personil jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk membantu evakuasi," ucapnya saat dikonfirmasi wartawan Suara Jatim Post Senin (11/3/2024).
Pihaknya juga telah menginstruksikan kepada jajaran Polsek yang wilayahnya dilewati sungai terpanjang di Pulau Jawa itu untuk melaksanakan patroli dan melaporkan perkembangan situasi, serta memberikan himbauan kepada warga.
"Jajaran Polsek telah kami instruksikan untuk patroli," lanjutnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data yang dihimpun suarajatimpost.com, TMA sungai Bengawan Solo di wilayah kabupaten penghasil minyak itu mencapai 14.61 meter pilschal pada pukul 21.00 WIB dan telah meluap menggenangi pemukiman warga.
Sebanyak 18 desa yang tersebar di enam kecamatan telah terdampak luapan air sungai Bengawan Solo.
Ketinggian luapan air yang menggenangi beberapa fasum, areal persawahan, hingga pemukiman warga itu rata-rata mencapai 50 hingga 60 sentimeter, atau setara paha orang dewasa.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro Laela Noer Aeny menyatakan, pihaknya telah mendirikan tenda pengungsian di Desa Leran dan Sukoharjo, Kecamatan Kalitidu, dan memberikan bantuan terpal di Desa Ngulanan Kecamatan Dander.
Warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai Bengawan Solo diimbau untuk tetap waspada, sebab BMKG memperkirakan curah hujan tinggi masih berlangsung hingga April mendatang.
"BMKG memprediksi cuaca ekstrim akan berlangsung hingga April nanti, untuk itu masyarakat kami imbau untuk tetap waspada," pungkasnya. (*)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?