Inflasi Desember 2023 Kota Malang Tetap Terkendali di Kisaran Target Inflasi

Inflasi periode Desember 2023 didorong terutama oleh kenaikan harga kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil 0,12 persen (mtm), kelompok transportasi 0,06 persen (mtm) dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya0,03% (mtm).

02 Jan 2024 - 18:45
Inflasi Desember 2023 Kota Malang Tetap Terkendali di Kisaran Target Inflasi
Kawasan Kayutangan salah satu ikon pusat ekonomi Kota Malang jelang akhir tahun. (SJP/Noordin)

Malang, SJP - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Malang pada bulan Desember 2023 alami inflasi sebesar 0,22% (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya yang alami inflasi sebesar 0,40 % (mtm).

Dibandingkan historisnya selama 5 tahun terakhir, inflasi Desember 2023 menjadi satu-satunya periode dengan inflasi yang melandai atau lebih rendah dari inflasi bulan November sebelumnya.

Secara tahun kalender dan tahunan Kota Malang tercatat alami inflasi sebesar 2,65 persen (ytd, yoy). 

Dengan demikian, inflasi tahunan periode bulan Desember 2023 maupun secara keseluruhan tahun 2023 di Kota Malang masih tetap terkendali di kisaran rentang sasaran inflasi 3±1 persen.

Inflasi periode Desember 2023 didorong terutama oleh kenaikan harga kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil 0,12 persen (mtm), kelompok transportasi 0,06 persen (mtm) dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya0,03 persen (mtm).

Inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh deflasi yang terjadi pada kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga dengan andil -0,03 persen (mtm).

Berdasarkan komoditasnya, inflasi Kota Malang terutama didorong oleh kenaikan harga pada komoditas angkutan udara, bawang merah, cabai merah, cabai rawit dan emas perhiasan masing-masing dengan andil 0,06 persen, 0,05 persen, 0,05 persen, 0,03 persen, dan 0,02 persen (mtm).

Inflasi pada tarif angkutan udara terjadi seiring lonjakan permintaan pada momen libur HBKN Natal, tahun baru 2024 dan libur sekolah.

Kenaikan terjadi merata hampir di semua rute termasuk rute dari dan menuju Malang.

Harga bawang merah, cabai rawit dan cabai merah meningkat akibat terbatasnya pasokan seiring faktor cuaca El Nino dan curah hujan yang belum merata yang menurunkan produktivitas, di tengah kenaikan permintaan  konsumsi pada momen Nataru.

Sementara kenaikan harga emas perhiasan terjadi seiring penguatan harga emas dunia selama bulan Desember yang dipicu oleh indeks dolar Amerika Serikat yang capai posisi terendahnya, di tengah meningkatnya spekulasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan mulai pangkas suku bunga secepatnya dalam waktu dekat.

Inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh deflasi yang terutama terjadi pada komoditas daging ayam ras,beras, nangka muda, sabun cair dan minyak goreng masing-masing dengan andil -0,04 persen, -0,03 persen, -0,01 persen, -0,01 persen dan -0,01 persen (mtm). 

Penurunan harga pada komoditas daging ayam ras dan nangka muda terjadi seiring masih terjaganya pasokan.

Harga beras berlanjut melandai sejak bulan November sebelumnya seiring dimulainya musim panen di beberapa sentra produksi.

Sementara deflasi pada komoditas minyak goreng terjadi akibat menurunnya harga referensi Crude Palm Oil (CPO)seiring penurunan permintaan CPO dari India, Tiongkok dan Uni Eropa, di tengah peningkatan produksi CPO.

Tekanan inflasi domestik terus menurun dan lebih rendah dari prakiraan.

Risiko ketahanan pangan, khususnya untuk komoditas beraske depan masih perlu diwaspadai seiring prakiraan terjadinya keterlambatan tanam, sehingga masa panen raya tahun 2024 pun diperkirakan akan mundur dari waktu yang seharusnya akibat faktor iklim.

Telah dilaksanakan berbagai upaya pengendalian inflasi, salah satunya adanya Warung Tekan Inflasi Mbois Ilakes di Kota Malang yang hadir di 3 pasar melalui pemberian subsidi bahan pokok di momen Natal dan tahun baru sebagai bentuk intervensi serta menciptakan stabilitas harga.

Sinergi kebijakan antara Pemerintah Pusat dan Daerah dengan Bank Indonesia Malang akan terus diperkuat melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dan penguatan program 4K (Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi serta Komunikasi efektif) untuk menjaga level inflasi berada dalam rentang sasaran 3 ± 1 persen.(**)

sumber: rilis Bank Indonesia

editor: trisukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow