Harga Sawi Anjlok, Petani Bagikan Hasil Panen ke Wisatawan Bromo
Kabupaten Probolinggo, SJP - Kesal lantaran harga jual sawi anjlok, petani Tengger membagikan hasil panen pada wisatawan yang melintas pulang. Aksi itu dilakukan, agar hasil panen tetap bisa bermanfaat dan tidak terbuang percuma.
Saat ini, harga sayur sawi putih di lereng Tengger hanya seharga Rp 800 per kilogramnya. “Padahal normalnya, seharga Rp 2.000 per kilogram,” ujar petani setempat, Gondo Andono, Sabtu (24/08).
Anjloknya harga itu membuat petani kelimpungan. Karena modal saja tidak bisa kembali, alias rugi.
“Selain itu, tengkulak juga tidak mau membawa (membeli). Kalau dipaksa dibeli dan dijual ke pasar, tidak banding dengan harga beli dan biaya ongkos transportasinya,” jelasnya.
Hasil panen miliknya sebanyak tiga pick up penuh pun akhirnya diletakkan di depan teras rumahnya, di Desa Wonotoro, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Lelaki yang juga perangkat desa ini membagikan sawi putih itu ke pengendara yang lewat sampai wisatawan.
Bagi-bagi sayuran ini selain sebagai bentuk protes, juga agar sayur yang sudah ditanam tidak mubazir. Seperti yang dilakukan di daerah lain, yang membuang sayuran hasil panen ke sungai.
Gondo hanya berharap, hasil panen berikutnya harga bisa kembali normal. Ia pun juga kebingungan, faktor apa yang menyebabkan anjloknya harga sayuran itu.
Pujiati, salah satu wisatawan yang kebetulan melintas, sempat melihat ada sayur gratis, di depan rumah warga, ketika berangkat ke arah Bromo. “Jadi waktu pulang, saya sempatkan mampir, ternyata memang gratis,” ujarnya, seraya menenteng satu kantong plastik berisi 3 buah sawi putih. (*)
Editor:Tri Sukma
What's Your Reaction?