Kamis, 08 Juni 2023
Komunitas

Kelompok Tani di Wongsorejo Banyuwangi Mulai Sepakat Beralih ke Pupuk Organik

profile
Ikhwan

15 April 2023 16:49

1.6k dilihat
Kelompok Tani di Wongsorejo Banyuwangi Mulai Sepakat Beralih ke Pupuk Organik
Edukasi pupuk organik oleh Perkumpulan Peduli Desa dan Petani Indonesia, di Kampung Lobster, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, Kamis (13/4/2023) selumbari.

Banyuwangi, SJP - Ketergantungan petani terhadap pasokan pupuk subsidi pemerintah kian parah di setiap tahunnya. 

Apalagi kini pupuk subsidi semakin langka di pasaran. Kondisi itu jelas membuat petani kelimpungan.

Muncul paradigma, seolah tanpa pupuk subsidi, maka petani akan langsung gulung tikar. 

Paradigma itu coba didobrak oleh Chandra Astan, seorang tokoh pemuda yang tinggal di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi.

Chandra membentuk sebuah kelompok tani bernama Perkumpulan Peduli Desa dan Petani Indonesia.

Kelompok ini berfokus pada peningkatan produk hasil pertanian dengan cara bertani sehat dan ramah lingkungan.

Caranya tentu adalah beralih menggunakan bahan dari alam yakni pupuk organik.

"Total ada sekitar dua ratusan petani yang terkumpul, mereka yakin dan optimis untuk mulai beralih ke pupuk organik," kata Chandra Astan, Sabtu (15/4/2023).

Sementara ini anggota kelompok adalah petani dari sejumlah desa di Kecamatan Wongsorejo. Mereka rata-rata petani cabai rawit dan jagung. 

Mereka tentu punya alasan mengapa mulai yakin untuk beralih ke pupuk organik. Alasan pertama karena langkanya pupuk subsidi di pasaran. Sulit dicari dan tidak kontinyu.

Mereka tidak sanggup beralih ke pupuk non subsidi, sebab harganya terlalu mahal. Mengakibatkan ongkos produksi lebih tinggi dari hasil yang didapat. 

"Akhirnya mereka hanya menggunakan pupuk seadanya, hasilnya tidak optimal, akhirnya merugi," ujarnya.

Ketergantungan, petani terhadap pupuk kimia atau sintetis juga menyebabkan kerusakan pada tanah. Tanah menjadi keras, lambat laun akan semakin tidak produktif. 

Oleh sebab itu misi awal adalah mengembalikan kesuburan tanah-tanah tersebut. Chandra juga sempat menggandeng akademisi dari Institut Pertanian Bogor.

Misinya adalah mengedukasi masyarakat agar secara masif menggunakan pupuk organik. 

Pupuk dibuat sendiri dari kotoran hewan dan limbah tanaman yang difermentasi. Kelompok ini tidak menjual produk pupuk organik. Misi ini murni untuk edukasi.

Penggunaan pupuk organik ini sudah diterapkan beberapa petani jagung di Wongsorejo. 

Mereka menggunakan komposisi pupuk organik 90 persen dan 10 persen pupuk sintetis. 

"Sudah berjalan beberapa bulan, sudah ada yang berhasil. Selanjutnya kita kembangkan ke kecamatan lain di Banyuwangi," tegas Chandra. (*)

Pewarta: Mohammad Ikhwan 
Editor: Doi Nuri 

Tags
Anda Sedang Membaca:

Kelompok Tani di Wongsorejo Banyuwangi Mulai Sepakat Beralih ke Pupuk Organik

Share

APA REAKSI ANDA?

0 Sangat Suka

0 Suka

0 Tertawa

0 Flat

0 Sedih

0 Marah

ADVERTISEMENT