Kisah Dibalik Konsep RMR 'Sarapan Gratis Tanpa Syarat'

06 September 2023 15:15

Kota Malang, SJP - Roemah Makan Rakjat (RMR) sebuah rumah makan yang menyediakan makan gratis setiap hari.
Konsepnya sosial, yakni makan tanpa dipungut biaya dengan jam tertentu dan pastinya RMR sudah menyediakan 200 porsi setiap pagi.
Menurut pengelolanya bernama Muhammad Rif'an Haqiqi Rumah Makan (RM) yang berada di Jalan Terusan Sulfat Jalan Terusan Sulfat No.15 B, Pandanwangi Kecamatan Blimbing Kota Malang ini berdiri sejak tahun lalu tepatnya 1 juni 2022.
Meski RM yang memiliki ruangan tak luas, namun pengunjung tertib mengambil antrian dan menikmati sarapan dengan tenang.
Rif'an mengaku bahwa sejak di bukanya RMR tentu saja banyak rintangan.
"Jika melihat sekarang, mungkin orang tidak tahu proses awal ada RMR di sini (Sulfat), dibutuhkan niat tulus untuk mengembangkan konsep warung ini," ucapnya kepada suarajatimpost.com mengawali pembicaraan, Rabu (6/9/2023).
Anggota Presidium RMR Indonesia dan Koordinator Dewan Syuro RMR Kota Malang ini juga menceritakan bahwa konsep RMR sebenarnya sudah lama.
"Berawal dari keprihatinan founder Pesantren Bisnis Indonesia (PBI) Ustadz Arif Abu Syamil terhadap masyarakat terdampak akibat wabah Covid-19 beliau kemudian membuat gerakan Dapur Umum Peduli Umat (DUPU) di tahun 2020," kenang ia kala itu.
Dalam gerakan itu, Founder PBI secara sukarela membagikan nasi bungkus gratis kepada masyarakat saat bulan Ramadhan 1441 H di Banjarnegara, Jawa Tengah.
Tak disangka, dari gerakan dapur umum itu peminatnya semakin menggeliat secara nasional dikarenakan ada 10.000 alumni dari PBI di beberapa kota hingga tahun 2020.
Dari tahun 2020 itu pula, sekira setelah Ramadhan, gerakan Dapur Umum Peduli Umat berubah konsep menjadi rumah makan yang melayani masyarakat di tempat serta menjamu tamu mengubah nama menjadi Roemah Makan Rakjat (RMR) yang sampai hari ini eksis beroperasional pada 14 kota di Indonesia termasuk Malang Raya.
"RMR yang ada di Malang berada di Batu, Kepanjen dan Singosari dan di sini," terang Rif'an.
Lalu bagaimana RMR di Sulfat berdiri? Dikatakan Rif'an, tentunya rasa bosan dan ketidakcocokan antar person sering ia alami saat satukan visi misi.
"Dalam membangun RMR (Sulfat) saya dipertemukan dengan Ardi pemilik Ruko yang juga secara sukarela ia pinjamkan tempatnya untuk RMR tanpa biaya sepeserpun," imbuhnya.
Lalu bagaimana cara menghidupi RMR secara managemen? Pria dengan 2 anak ini menjawab, "Sumber kekuatan yang ada pada konsep RMR tak lain dan tak bukan adalah dengan kekuatan berjamaahnya," terangnya.
Rif'an menambahkan bahwa secara tim semua harus berusaha keras pada awalnya, tetap menjaga komunikasi khususnya para relawan yang secara suka rela membantu dalam cuci piring dan lainnya.
"Saat itu kami mengumpulkan uang pribadi dahulu untuk memulainya, namun jika tak bisa sumbang uang maka tenaga, jika tenaga tak bisa maka membantu ide pikiran juga diperbolehkan, asalkan semua punya niat baik," jelasnya.
Dengan niat baik dan tulus serta mengedepankan solidaritas masyarakat sekitar baik secara bergotong royong maupun swadaya menjalankan operasional kegiatan lambat laun RMR Sulfat berkembang.
"Jika tahun kemarin (2022) hanya sediakan 70 porsi, untuk sekarang sudah mencapai 200," terangnya.
Ia juga mengatakan bahwa sebuah jargon dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat merupakan kalimat pas untuk menggambarkan bagaimana RMR bisa beroperasional memberi makan setiap hari tanpa syarat, tidak memandang ras, suku, golongan dan agama.
Hingga hari ini, ratusan donatur sudah merapat di dalam program RM, namun hal tersebut bukan malah menjadi RMR jumawa. Ia pun merasa tertantang.
Artinya RMR yang hari ini bisa sediakan 200 porsi tiap hari, ia berharap bisa meningkat 500 porsi hingga akhir tahun ini.
Ia berharap, RMR semakin bertumbuh dan berkembang di seluruh kota di Indonesia, makin produktif, solid secara keorganisasian.
"Dengan RMR Sulfat yang di rasa sudah rapi akan menjadi prototype penambahan unit selanjutnya," pungkasnya.
Rif'an juga mengharap agar langkah RMR semakin dipermudah agar bisa membantu dalam upaya mengatasi kelaparan dan kemiskinan, serta mengurangi ketimpangan kehidupan sosial masyarakat. (*)
Pewarta : Ashril Hafid
Editor : Noordin
Tags
Kisah Dibalik Konsep RMR 'Sarapan Gratis Tanpa Syarat'
APA REAKSI ANDA?
0 Sangat Suka
0 Suka
0 Tertawa
0 Flat
0 Sedih
0 Marah